Home » » Mengenal Teknologi Informasi "Komputasi Awan"

Mengenal Teknologi Informasi "Komputasi Awan"


Teknologi Support - Istilah cloud computing atau komputasi awan bagi kebanyakan orang masih terdengar asing. Sebenarnya, komputasi awan bukanlah hal baru. Ini adalah sebuah evolusi dari layanan Internet.

Bila didefinisikan, cloud computing adalah penggunaan perangkat komputasi pihak ketiga, baik peranti keras maupun lunak, yang menyajikan layanan melalui sebuah jaringan, biasanya Internet.

Bagi orang yang tak terbiasa berkutat di dunia teknologi informatika, jelas istilah ini terdengar janggal. “Apaan tuh?” kata Sari Indah, karyawati di perusahaan pembuat aksesori mobil di Jakarta.

Sedangkan Ryan Antono, pekerja riset di Jakarta Selatan, sedikit lebih mengerti. Ia memberi contoh layanan penyimpananfile gratis Google Drive atau Soundcloud, tempat dia menyimpan sebagian file musiknya.

Cloud computing mulai populer ketika Apple meluncurkan layanan berbagi file bernama iCloud untuk iPad dan iPhone sekitar tiga tahun lalu.

Pengguna iPhone, yang juga memiliki iPad, bisa berbagi foto secara otomatis pada kedua perangkat yang dimilikinya tanpa harus mentransfer file yang dibutuhkan. Ia cukup melakukan sinkronisasi dan terhubung dengan iCloud.

File foto yang disimpan pada folder foto di iPhone, misalnya, bakal terkirim secara otomatis ke folder foto di iPad dari pengguna yang sama selama keduanya terkoneksi dengan jaringan Internet.

Menurut Adi Kusma, Presiden Direktur Biznet Networks, sebagian masyarakat sebenarnya telah terbiasa memakai layanan cloud computing ini sejak dulu. Hanya saja, mereka tak menyadari hal itu.

“Layanan e-mail gratis (seperti Yahoo! Mail dan Gmail) itu merupakan layanan cloud,” kata dia kepada Tempo pada Selasa lalu. Indah dan Ryan sering memakai e-mail dalam bekerja. Namun mereka tak mengerti bahwa hal itu termasukcloud computing.

Menurut Adi, layanan awan lainnya yang juga cukup dikenal masyarakat umum, khususnya kalangan anak muda, adalah layanan penyimpanan musik, seperti 4Share. Ini merupakan layanan gratis untuk mengunggah dan mengunduh fileberformat MP3, seperti pada Soundcloud.

Perusahaan besar seperti Amazon, misalnya, juga memiliki layanan awan bernama Amazon Web Services. Sedangkan Microsoft memiliki layanan bernama Azure, yang tersebar di 20 titik di berbagai negara beriklim dingin.

Microsoft, Amazon, dan Google telah membuka bisnis ini sejak satu-dua tahun yang lalu di Indonesia. "Kami memiliki local support yang kuat," kata Risman Adnan, Direktur Microsoft Indonesia, di sela-sela acara Microsoft Cloud Summit 2013, yang digelar pekan lalu.

Sedangkan untuk cloud provider lokal, saat ini ada sekitar tujuh perusahaan penyedia layanan ini, antara lain Telkom Sigma, Biznet Networks, Cyberindo Mega Persada, Infinys System, dan Lintas Arta.

Menurut Business Solution Manager Cyberindo, Fabrian Setiadi, saat ini bisnis cloud provider masih terbilang prematur di Tanah Air. “Tantangannya adalah memberikan pemahaman cloud computing kepada pelaku bisnis yang awam tentang teknologi informasi,” kata dia.

Saat ini, Cyberindo tengah mengembangkan layanan public cloud dan virtual private data center. Sedangkan layanan baru yang akan diluncurkan adalah Disaster Recovery as a Service, untuk melindungi data para perusahaan pengguna jasa.


Sebetulnya apa sih komputasi awan itu (cloud computing) ???
Menurut Wikipedia : Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing ”Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.


Teknologi cloud akan memberikan kontrak kepada user untuk service pada 3 tingkatan:
- Infrastructure as Service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service. 
- Platform-as-a-service: hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini memungkinkan developer untuk tidak memikirkan hardware dan tetap fokus pada application development nya tampa harus mengkhawatirkan operating system, infrastructure scaling, load balancing dan lainya. Contoh nya yang telah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment. 
- Software-as-a-service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi denga Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan social network application seperti FaceBook.
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini.



Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.

Lalu apa resikonya ?
Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian yaitu:


- Service level – Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery. 
- Privacy - Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda. 
- Compliance - Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhati hati dalam hal penyimpanan data. 
- Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada Facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini. 
- Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service? dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan ? atau dapatkah anda memastikan kopi dari data nya telah terhapus ?

Untuk sebuah service yang masih tergolong kritis untuk perusahaan anda, saran terbaik adalah menanyakan hal ini se detail detailnya dan mendapatkan semua komitmen dalam keadaan tertulis.


Selain itu kekurangan dari cloud computing dapat mempengaruhi suatu perusahaan ialah :
Hal yang paling wajib dalam komputasi awan adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan. Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.

Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Kok bisa ?, sangat bisa. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan. Contoh paling sederhana adalah ketika sobat menyimpan foto-foto sobat di facebook dengan beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan file-file tersebut kepada facebook. Andaikata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa trsebut secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server) penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis dan juga yang berbayar.

Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah dirugikan karena kualitas server yang buruk.


Selain beresiko, Cloud Computing juga memiliki banyak manfaat diantaranya ialah :
Penghematan biaya penggunaan cloud computing untuk solusi bisnis adalah akibat perusahaan dapat mengurangi pengeluaran biaya pada hal-hal di bawah ini: 

- Perusahaan tidak perlu membeli hardware berupa production server maupun jaringan pendukungnya 
- Tidak ada biaya setup awal untuk platform pembangunan dan penggunaan aplikasi perusahaan 
- Perusahaan tidak perlu membeli software dasar untuk pembangunan aplikasi 
- Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk software upgrade 
- IT Professional yang dibutuhkan untuk perawatan dan pembangunan sistem berkurang 
- Tidak ada biaya untuk hardware upgrade 
- Pengurangan biaya listrik yang digunakan untuk menyalakan hardware 


Mengurangi kesulitan mempersiapkan dan merawat infrastruktur IT
Penggunaan cloud computing dapat mengurangi beban kesulitan persiapan dan perawatan infrastrukur karena platform beserta kustomisasi software pendukungnya dilakukan oleh perusahaan pemberi layanan cloud computing. Sehingga organisasi pengguna bisa fokus pada pengembangan aplikasi saja.


Manajemen kapasitas
Kebutuhan perusahaan yang bergerak di bidang transaksi via internet akan kapasitas aplikasi akan terus menerus berkembang. Oleh karena itu, ada kebutuhan akan solusi mudah dalam mengembangkan kapasitas ini, baik dari sisi bandwidth, kapasitas penyimpanan data, maupun kapasitas user-handling yang semakin berkembang. Istilah sebutan karakteristik ini adalah scalability. cloud computing menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan layanan yang disertai pilihan kapasitas yang dapat digunakan perusahaan pengguna. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan tenaga tambahan untuk pembelian infrastrukturhardware maupun software untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan bisnis yang semakin berkembang.


Kemudahan akses
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan kita tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama. Misal, sobat diberi tugas oleh atasan untuk membuat sebuah bahan presentasi dengan format aplikasi power point, karena pada komputer sobat tidak ada aplikasi power point-nya maka sobat bisa membuatnya di Google docs ataupun di Skydrive-nya Windows Live. Cukup koneksi ke internet login ke akun google atau windows live sobat, maka sobatpun sudah bisa membuat bahan presentasi secara online.

Fleksibilitas

seperti contoh diatas, bahan presentasi yang kita buat tidak perlu kita simpan di hardisk yang akan memakan ruang space atau mungkin dimasukan ke flashdisk. Dimanapun sobat berada atau kemanapun sobat bepergian file-file tersebut bisa dibuka dimana saja selama ada koneksi internet. Andaikata sobat akan pergi ke perusahaan cabang sobat, sobat tidak perlu lagi repot-repot membawa laptop ke cabang perusahaan sobat, karena semua file-file tersimpat diawan.



Reff. - http://www.tempo.co/read/news/2013/03/29/172470038/CLOUD-COMPUTING-Nama-Baru-Teknologi-Lama
       - http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

0 komentar:

Posting Komentar